Pupuk Hayati Cair HR berbahan aktif mikroorganisme hidup yang berfungsi untuk menambah / memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Melalui proses Riset yang mendalam, komposisi mikroba dalam pupuk hayati Cair HR dirancang khusus untuk memberikan manfaat optimal bagi tanah dan tanaman, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi serta memperbaiki kesuburan tanah. Selain itu, mikroba HR juga memberikan manfaat tambahan dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit, yang sering kali menjadi tantangan besar bagi para petani.
Karena kemampuannya untuk memperbaiki kualitas tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat, tidak heran jika pupuk Hayati Cair HR menjadi pilihan utama para petani. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya untuk memberikan solusi ramah lingkungan, karena menggunakan mikroorganisme yang mendukung ekosistem tanah yang sehat.
2,4 x 10⁸ cfu/ml
3,9 x 10⁷ cfu/ml
5,9 x 10⁹ cfu/ml
4,9 x 10⁹ cfu/ml

Mikroba membantu akar tanaman lebih efektif menyerap nutrisi penting dari tanah.

Tanaman tumbuh lebih kuat, sehat, dan menghasilkan bunga serta buah yang optimal.

Produktivitas tanaman meningkat sehingga panen lebih banyak dan berkualitas.

Tanaman tetap subur meski dosis pupuk kimia dikurangi, lebih hemat dan ramah lingkungan.

Tanaman menjadi lebih kuat dan tahan terhadap hama serta penyakit.

Tanah menjadi gembur, subur, dan kembali sehat untuk pertanian jangka panjang.
| Komoditas | Dosis / Ha | Waktu Aplikasi |
|---|---|---|
| Tanaman Pangan: Padi, Jagung, Kedelai, Singkong, Kacang-kacangan dan Umbi-umbian | 4 – 8 L/Ha + 50% NPK | Umur 15, 35 dan 45 Hari Setelah Tanam Khusus untuk Tanaman Singkong diaplikasikan 2 bulan sekali sampai umur 8 bulan |
| Tanaman Hortikultura: Cabai, Tomat, Bawang, Melon, Semangka, Sayuran daun dan sejenisnya | 4 – 8 L/Ha + 50% NPK | Umur 15, 35 dan 45 Hari Setelah Tanam Untuk Sayuran daun dan sejenisnya, aplikasi umur 10 dan 20 HST |
| Tanaman Perkebunan: Kelapa Sawit, Kakao, Kopi, Karet, Tembakau, Alpukat, Durian, Jeruk, Mangga dan sejenisnya | 6 – 10 L/Ha + 50% NPK | Aplikasi 2 sampai 3 kali per tahun (sesuai jenis Tanaman) |
PERINGATAN DAN PERHATIAN

Jenis tanaman: Padi (15 hari). Daun lebih hijau, tumbuh lebih serempak dan rapat

Jenis tanaman: Padi (35 hari). Lebih cepat tumbuh bulir - bulir padi dan lebih gemuk

Jenis tanaman: Padi (45 hari). Buah Padi Padat

Jenis tanaman: Padi (20 hari). Daun hijau pekat, tumbuh bulir padi

Jenis tanaman: Kubis (1 Bulan). Daun lebiih segar dan hijau.

Jenis tanaman: Kailan. Tanaman lebih gemuk batangnya, daun lebih lebar, warna daun lebih hijau pekat dan pertumbuhan lebih rapat

Jenis tanaman: Buncis. Daun lebih subur, dan buah lebih panjang dan lebat.

Jenis tanaman: Anggur Brazil (3 minggu) langsung muncul buah.
Untuk pengaplikasiannya ada berbagai versi sesuai dengan jenis tanaman:
A) Aplikasi hamparan untuk hortikultura dan pangan:
B) Aplikasi hamparan untuk tanaman perkebunan sistem spray:
C) Aplikasi hamparan untuk tanaman perkebunan sistem siram/kocor (biasanya
untuk 1 pohon):
D) Aplikasi untuk tanaman pekarangan/pot:
Catatan:
a) Gunakan alat semprot yang bersih dan terbebas dari residu Pestisida / Herbisida kimia.
b) Hindari penyemprotan saat kondisi tanaman fase berbunga, khawatir bunga rontok
c) Pengaplikasian PHC HR belum bisa menggantikan pupuk NPK kimia secara langsung, namun penggunaanya dapat membantu mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk kimia secara bertahap (misal dikurangi 20% – 50% dosis anjuran setempat pupuk NPK kimia yang digunakan).
Bisa, hama makhluk hidup yang sulit untuk dikendalikan dan bisa muncul dari mana saja. Dan kelebihan dari pupuk hayati HR ini adalah di mikroba Pseudomonas sp. Yang meyebabkan hama berkurang nafsu makannya yang lama kelamaan akan mati.
TIDAK BISA. Karena sudah pernah dicoba di media air. Mikroba yang ada di dalam di air mati beberapa hari kemudian karena perubahan suhu air. Mikroba yang terdapat di pupuk hayati umumnya paling efektif bekerja di dalam tanah karena membantu tanaman menyerap nutrisi dari tanah, memperbaiki struktur tanah, dan bahkan memberikan perlindungan terhadap penyakit tanaman.
Mikroba yang terkandung di Pupuk Hayati Cair HR adalah mikroba tipe F1 (masih remaja) serta kandungan mikroba yang sehingga sewaktu-waktu Pupuk Hayati Cair akan digunakan mikroba sudah siap dan akan bekerja lebih maksimal membuat unsur hara di tanah bisa terserap maksimal oleh tanaman dan tanaman menjadi lebih sehat serta hasil panen lebih banyak. Selain itu, kandungan mikroba yang terdapat di pupuk hayati HR setelah diteliti menyatakan bahwa kandungan mikroba pupuk hayati HR sudah ideal jika dibandingkan dengan merek lain.
Tidak Bisa, karena mikroba akan mati. Harus ada interval jeda 7 hari antara pemberian pestisida dengan PHC HR.
Pupuk hayati HR ini tidak akan berdampak apapun jika tersentuh oleh tangan. Selanjutnya untuk aplikasi di pekarangan idealnya harus habis dalam 1 minggu. Sebenarnya kalau belum habis lebih dari 1 minggu belum habis boleh saja, cuma dikhawatirkan jumlah mikrobanya berkurang dan takutnya ada mikroba lain dan mengkontaminasi pupuk hayati HR serta mikroba di pupuk hayati bisa mati.
Secara tidak langsung bisa, karena PHC HR ini menginduksi system pertahanan tanaman. Namun tidak bisa disamakan dengan pestisida/insektisida yang secara langsung kontak dengan hama. Kandungan Pseudomonas sp dan Bacillus sp dalam PHC HR memicu mekanisme pertahanan tersendiri dari tanaman seperti meningkatkan aktivitas enzim pertahanan, mengeluarkan senyawa metabolit sekunder untuk meracuni serangganya. Ibarat seperti vaksinasi.
Pupuk NPK kimia tetap digunakan. Karena NPK yang terdapat di pupukNPK kimia tetap dibutuhkan oleh tanaman. Namun tidak semua NPK dapat diserap oleh tanaman karena mengendap. Sehingga pupuk hayati HR tetap dibutuhkan untuk membuat NPK yang mengendap dapat diserap maksimal oleh tanaman dengan bantuan mikroba yang terkandung di dalam HR. Hanya saja, dosis pupuk NPK kimia nya dikurangi secara bertahap (misal dikurangi 20% – 50% dosis anjuran setempat pupuk NPK kimia yang digunakan). Jika kesuburan tanah sudah bagus, maka bisa saja full memakai pupuk hayati HR.
SANGAT BISA untuk diaplikasikan, karena tahap semai itu sedang dalam tahap proses pembentukan akar. Dosis cukup 10 ml PHC HR untuk 1 liter air. Aplikasi bisa dilakukan 2 minggu sekali atau 1 minggu sekali jauh lebih baik.